Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika Uni Soviet tidak pernah menginvasi Afghanistan

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika Nur Muhammad Taraki tidak pernah ditembak mati? Apa yang terjadi jika Uni Soviet tidak pernah menginvasi Afghanistan?

Konteks

Pada tahun 1973, Afghanistan menjadi negara republik dan Raja Zahir Syah ditumbangkan. Kemudian, pada tahun 1978, terjadi Revolusi Saur, dimana partai PDPA dibawah pimpinan Nur Muhammad Taraki mengkudeta pemerintahan republik dibawah Daoud Khan. Pada tahun 1979, Nur Muhammad Taraki ditembak mati saat ia turun dari pesawat terbang di Kabul setelah kembali dari Moskwa. Karena penembakan Nur Muhammad Taraki, pemerintahan Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan. Setelah Uni Soviet menginvasi Afghanistan, muncullah organisasi-organisasi Islam garis keras yang diduga didanai oleh Arab Saudi dan organisasi-organisasi tersebut menyerukan jihad mereka melawan rezim komunis. Pada tahun 1992, Taliban, sebuah partai bentukan organisasi Islam garis keras yang diduga didanai oleh Arab Saudi, mulai berkuasa di Afghanistan. Pada tahun 1990an, Taliban berkuasa dengan memaksakan nilai-nilai radikal mereka kepada rakyat Afghanistan. Pada tahun 2001, Amerika Serikat melakukan invasi ke Afghanistan. Setelah invasi Amerika Serikat, Taliban memberontak melawan pemerintahan Afghanistan yang kemudian. Tetapi apa yang terjadi jika Nur Muhammad Taraki tidak pernah ditembak mati? Apa yang terjadi jika Uni Soviet tidak pernah melakukan invasi ke Afghanistan?

Skenario

Pada tahun 1973, Afghanistan menjadi negara republik dan Raja Zahir Syah ditumbangkan, begitu pula yang terjadi pada garis waktu alternatif ini. Kemudian, pada tahun 1978, terjadi Revolusi Saur, dimana partai PDPA dibawah pimpinan Nur Muhammad Taraki mengkudeta pemerintahan republik dibawah Daoud Khan, begitu pula yang terjadi dalam garis waktu alternatif ini. Rezim PDPA di Afghanistan memberlakukan modernisasi secara besar-besaran, terutama dalam hal emansipasi wanita, dan begitu pula yang terjadi dalam garis waktu alternatif ini.

Dalam tahun 1979 alternatif ini dimana upaya pembunuhan Nur Muhammad Taraki tidak berhasil, Uni Soviet tidak melakukan invasi ke Afghanistan, tetapi melakukan invasi ke China yang pemerintahannya berhaluan komunis, karena rezim yang berkuasa di China pada saat itu telah memutuskan segala hubungan dengan Uni Soviet selama bertahun-tahun. Meskipun di dalam garis waktu alternatif ini Uni Soviet tidak melakukan invasi ke Afganistan, tetapi organisasi-organisasi Islam garis keras yang diduga didanai oleh Arab Saudi tetap bermunculan, bahkan ada upaya revolusi Islam (pengaruh dari Iran) yang akhirnya ditumpas oleh rezim PDPA. Dalam garis waktu alternatif ini, Afghanistan tetap menjadi negara yang damai dibawah kekuasaan satu partai. China dalam garis waktu alternatif ini dilanda perang saudara antara rezim komunis dan rezim nasionalis. Dalam garis waktu alternatif ini, kelompok separatis Uyghur, Tibet dan Taiwan memanfaatkan situasi kacau balau di China untuk melawan penjajahan China.

Dalam garis waktu alternatif ini, ada ketidakpuasan dengan rezim represif PDPA di Afghanistan yang mengakibatkan unjuk rasa besar-besaran di seluruh penjuru negeri, karena pengaruh dari negara-negara Eropa Timur, sedangkan di China tidak terjadi unjuk rasa besar-besaran di Lapangan Tianamen. Karena masyarakat Afghanistan di dalam garis waktu alternatif ini semakin muak dengan rezim PDPA yang serba represif, terjadilah unjuk rasa besar-besaran pada tahun 1999 (pengaruh dari Laos), kemudian rezim PDPA tumbang dan Afghanistan menjadi negara demokrasi. China dalam garis alternatif ini terpecah-pecah sebagaimana Uni Soviet, karena masalah ekonomi yang menyebabkan rezim komunis China tidak bisa bertahan lama. Tibet menjadi negara merdeka dibawah kekuasaan Dalai Lama, tanah Uyghur menjadi negara merdeka yang berhaluan sosialis, China menjadi negara federal, sedangkan Taiwan menjadi negara demokrasi liberal.

Dalam garis waktu yang sebenarnya, upaya menggulingkan pemerintahan komunis di Laos gagal, begitu pula dalam garis waktu alternatif ini. Tetapi tidak demikian yang terjadi di Afghanistan. Karena Afghanistan dalam garis waktu alternatif ini menjadi negara demokrasi, partai Islam garis keras didirikan dan mereka leluasa mendapat kekuasaan di legislatif, meskipun hanya segelintir orang yang mendukungnya.

Dalam garis waktu yang sebenarnya, Osama bin Laden diusir dari Arab Saudi dan dicabut kewarganegaraannya, kemudian dia mengungsi ke Sudan, begitu pula yang terjadi dalam garis waktu alternatif ini, tetapi dalam garis waktu alternatif ini, Osama bin Laden mendirikan organisasi untuk memerangi rezim Omar Al Bashir (pemerintahan yang sah) yang berkuasa di Sudan, kemudian terjadi konflik besar-besaran di Sudan yang melibatkan pemerintahan Sudan yang sah, pemberontak dan separatis Sudan Selatan. Dalam garis waktu alternatif ini, konflik di Sudan tidak merambah ke negara yang ada di sekitarnya, berbeda dengan konflik Afghanistan dalam garis waktu yang sebenarnya, yang merambah ke Pakistan dan Tajikistan.

Dalam garis waktu alternatif ini, Pakistan tidak menjadi zona konflik besar-besaran akibat munculnya Taliban dari Afghanistan yang memerangi pemerintahan Pakistan, namun konflik antara pemerintahan Pakistan dengan separatis Pashto tetap ada, walaupun skalanya kecil dan tidak berkepanjangan karena kemudian ada perjanjian damai dengan pemerintahan Pakistan dan hasilnya adalah otonomi daerah di tanah Pashto.

Dalam garis waktu alternatif ini, Tajikistan tidak menjadi zona konflik besar-besaran dengan kelompok liberal demokrat, kelompok separatis Gorno Badakhshan dan kelompok yang dipengaruhi oleh Taliban dari Afghanistan, namun konflik besar-besaran antara pemerintahan Tajikistan dengan para pemberontak tetap ada dan akhirnya Tajikistan menjadi negara federal sebagai perjanjian damai yang mengakhiri konflik di Tajikistan.

Dalam garis waktu yang sebenarnya, pengeboman gedung WTC di New York City terjadi pada tahun 2001, begitu pula dalam garis waktu alternatif ini. Dalam garis waktu yang sebenarnya, Afghanistan yang diinvasi oleh Amerika Serikat, sedangkan dalam garis waktu alternatif ini, Sudan yang diinvasi oleh Amerika Serikat, kemudian Sudan terpecah-pecah menjadi tiga negara, kemudian intensitas konflik mengecil. Dalam garis waktu yang sebenarnya, Al-Qaeda merambah ke seluruh dunia hingga organisasi serupa seperti ISIS muncul, begitu pula dalam garis waktu alternatif ini.

Comments

Popular posts from this blog

Alternative history: What if the Soviet Union never invaded Afghanistan?

Alternative history: What if Franz Ferdinand was never assassinated?

Liyangan