Posts

Showing posts from May, 2018

Serangan bunuh diri dalam perspektif teori Durkheim (dalam bahasa Inggris)

If the phenomenon of suicide bombing is analysed using Emile Durkheim's theory about suicide, terrorist attacks which involve suicide bombings fall into the category of altruistic suicide (suicide done to defend his congregation/community). If we use the case of the attacks which happened in Surabaya, the suicide bombers are performing their action because they think that whoever dies in declaring war against the infidels, onw would die as a martyr and go to jannah (paradise). Not only that, they believe that their action is jihad fisabilillah (struggle on God's path). It is clear that the action that they perform is an act of altruistic suicide, because they are defending their doctrine of jihad that they believe in. The same thing applies to ISIS, the suicide bombers who are affiliated to ISIS are also performing an act of altruistic suicide. Because of the involvement of ISIS in the Iraqi and Syrian conflict and the 'expansion' of ISIS elsewhere, they can all fa

Serangan bunuh diri dalam perspektif teori Durkheim

Jika dianalisis menggunakan perspektif teori Emile Durkheim tentang suicide (bunuh diri), tindakan terorisme yang melibatkan bom bunuh diri ini termasuk dalam kategori altruistic suicide (bunuh diri demi membela kelompok/kaumnya). Dalam kasus yang terjadi di Surabaya ini, para pelaku bom bunuh diri ini melakukannya karena mereka menganggap bahwa barangsiapa yang mati dalam memerangi orang kafir, maka ia akan mati syahid dan masuk surga. Bukan hanya itu, mereka menganggap tindakan tersebut sebagai jihad fisabilillah (jihad di jalan Allah). Jelaslah apa yang mereka lakukan adalah suatu tindakan altruistic suicide, karena mereka sedang membela doktrin yang mereka percaya. Begitu pula yang terjadi dengan anggota ISIS yang melakukan bom bunuh diri, mereka juga melakukan bunuh diri yang tergolong altruistic suicide. Karena keterlibatan ISIS dalam konflik di Irak dan Suriah dan merambahnya ISIS ke luar wilayah kekuasaan mereka, mereka itu semuanya dapat dikatakan melakukan altruistic suici

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika negeri-negeri Arab dipersatukan?

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika negeri-negeri Arab dipersatukan? Konteks Sebelum Perang Dunia Pertama, Inggris sudah mendirikan protektorat (negeri berdaulat yang dilindungi oleh penjajah) di Timur Tengah, setelah Kerajaan Turki Ottoman semakin melemah, akhirnya Inggris mendirikan protektorat di Qatar. Pada tahun 1918, Jerman kalah dalam Perang Dunia Pertama, hal itu membuat Inggris dan Perancis mencari daerah-daerah jajahan baru, mereka memilih Timur Tengah bagian utara untuk mendirikan protektorat. Pada tahun 1920an, Inggris dan Perancis membagi-bagikan wilayah Timur Tengah untuk mendirikan daerah jajahan mereka dan batas-batas yang mereka ciptakan tidak terbentuk secara alamiah, melainkan buatan manusia. Pada tahun 1926, kerajaan Hijaz dikalahkan oleh Kerajaan Arab Saudi (Keluarga Saud). Sekitar 20 tahun kemudian, gerakan-gerakan kemerdekaan muncul di mana-mana, oleh karena itu negara-negara seperti Yordania, Suriah, Irak terciptakan dengan batas-batas yang tidak terbent

Kebudayaan di Nusantara

Kebudayaan yang ada di Nusantara ini sebenarnya adalah hasil akulturasi antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan asing. Hal ini dapat kita lihat dalam berbagai aspek, seperti makanan, musik dan pakaian tradisional. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahwa kebudayaan asing itu dapat memperkaya kebudayaan kita, walaupun kenyataan yang sebenarnya tidak selalu seperti itu. Kadang-kadang masuknya kebudayaan asing dapat menyebabkan dekulturasi, itu pun terjadi di Nusantara. Kebudayaan yang ada di Nusantara ini dipengaruhi oleh kebudayaan India, Tionghoa, Arab, Parsi, Portugis dan Belanda. Sepanjang sejarah, nenek moyang kita menerima pengaruh budaya asing dengan baik. Coba pelajari tentang kebudayaan setiap provinsi di Indonesia, pasti ada pengaruh asingnya. Mulai dari makanan tradisional, sudah terbukti bahwa makanan tradisional di Nusantara banyak dipengaruhi oleh kebudayaan India dan Tionghoa. Memang sudah terjadi dekulturasi dalam hal makanan tradisional di banyak daerah di Indonesia. Dalam