Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika bangsa Mesir Kuno menjadi bangsa yang adikuasa?

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika bangsa Mesir kuno menjadi bangsa yang adikuasa?

Konteks

Bangsa Mesir Kuno adalah salah satu peradaban kuno yang muncul di planet bumi ini. Dalam sejarahnya, mereka kerap diserang oleh bangsa lain. Mereka telah membuka jalur perdagangan, tetapi hanya di Mesir dan tidak kemana-mana. Karena mereka terlalu lemah, akhirnya riwayat bangsa Mesir Kuno tamat karena Mesir ditaklukkan oleh bangsa Parsi, lalu bangsa Romawi.

Bangsa Berber adalah penduduk asli Afrika Utara. Sepanjang sejarah, mereka belum pernah mempunyai peradaban sendiri. Mereka sudah berkali-kali dikuasai bangsa asing, dari bangsa Mesir Kuno, Kartago, Romawi Kuno, Arab sampai bangsa Perancis dan Spanyol modern. Meskipun ada jalur perdagangan di Afrika  Utara, mereka tidak pernah mempunyai peradaban karena mereka masih berpegang teguh pada kehidupan nomaden mereka di padang pasir. Meskipun mereka belum pernah mempunyai peradaban sendiri, mereka pernah mempunyai seorang pemimpin hebat, yaitu Shoshenq I, yang memerintah pada zaman dinasti ke-22 bangsa Mesir Kuno (943 - 922 SM). Tetapi bagaimana bila bangsa Mesir Kuno pada zaman dinasti ke-22 membuka jalur perdagangan secara besar-besaran ke seluruh dunia dan bangsa-bangsa yang ada di jalur perdagangan yang dikuasai oleh bangsa Mesir Kuno mengembangkan peradaban mereka sendiri, termasuk bangsa Berber?

Skenario

Dalam garis waktu yang sebenarnya, dinasti ke-22 bangsa Mesir Kuno tidak membuka jalur perdagangan secara besar-besaran, tetapi pernah ada seorang raja yang bukan dari bangsa Mesir Kuno, yaitu Shoshenq I, yang memimpin negara Mesir Kuno pada tahun 943 - 922 SM. Dalam garis waktu alternatif ini, Shoshenq I juga menjadi pemimpin negara Mesir Kuno pada tahun 943 - 922 SM, tetapi bangsa Mesir Kuno mulai membuka jalur perdagangan secara besar-besaran, karena mereka mempunyai raja yang bukan berasal dari bangsa Mesir Kuno. Dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Mesir Kuno membuka jalur perdagangan secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, karena di negeri-negeri yang ada di sebelah utara, selatan, barat dan timur mereka terdapat banyak sumber daya alam, seperti emas, berlian dan semisalnya. Mereka mulai membuka jalur perdagangan ke barat (Afrika Utara dan Barat), utara (Eropa), timur (Timur Tengah, India dan Asia Tenggara) dan selatan (Afrika Tengah dan Timur). Di saat bangsa Mesir Kuno membuka jalur perdagangan secara besar-besaran, bangsa-bangsa yang ada di sebelah utara, selatan, barat dan timur Mesir menciptakan peradaban mereka sendiri pada abad ke-9 SM, termasuk bangsa Berber.

Dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Berber telah mempunyai peradaban mereka sendiri dan meninggalkan pola hidup nomaden. Bangsa-bangsa lainnya, seperti bangsa Arya, Arab purba, Turki, Mandé, Dinka, Wolof, Akan, Yoruba, Igbo, Bantu, Vedda (pribumi Sri Lanka), Mon, Melayu purba dan bahkan Sunda, akan mendirikan peradaban mereka sendiri. Karena adanya jalur perdagangan yang membentang dari Eropa, Afrika sampai Asia (bahkan sampai ke Afrika Tengah dan Asia Tenggara), bangsa Mesir Kuno menjadi bangsa adikuasa. Meskipun demikian, ada bangsa-bangsa lain yang akan menguasai perdagangan dunia.

Nasib Afrika Utara dalam garis waktu alternatif ini berbeda dengan garis waktu yang sebenarnya. Dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Berber telah mempunyai peradaban sendiri, bahkan kerajaan sendiri yang bernama Kerajaan Zenati, yang nantinya akan menguasai sebagian wilayah Eropa Barat, yang didiami oleh bangsa Iberia, Celtic dan Jerman. Tetapi bukan berarti bangsa-bangsa itu rela dikuasai oleh kerajaan Zenati. Suatu saat mereka bisa saja memberontak dan memisahkan diri dari kerajaan Zenati. Dalam garis waktu yang sebenarnya, bangsa Fenisia menaklukkan sebagian wilayah Afrika Utara dan mendirikan negara Kartago, sedangkan dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Fenisia menaklukkan wilayah Eropa Timur yang didiami oleh bangsa Arya sejak abad ke-7 SM, tetapi bangsa Arya membalas serangan bangsa Fenisia dengan menaklukkan wilayah Timur Tengah yang aslinya dihuni oleh bangsa Fenisia.

Afrika Utara dalam garis waktu alternatif ini tidak akan dikuasai oleh bangsa Romawi, karena bangsa Romawi dikuasai oleh bangsa Arya dari Eropa Timur. Dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Arya menaklukkan wilayah Afrika Utara pada abad ke-6 SM, Tetapi bukan berarti bahwa bangsa Berber akan rela dikuasai oleh orang yang mereka anggap asing. Dalam garis waktu alternatif ini, akan terjadi pemberontakan oleh bangsa Berber, tetapi akhirnya ditumpas.

Seandainya bangsa Berber mempunyai peradaban sendiri, itu tidak hanya mempengaruhi wilayah Afrika Utara, tetapi juga sebagian besar wilayah Eropa, Afrika sub-Saharan dan Timur Tengah, bahkan sebagian wilayah Asia Selatan dan Tenggara. Peradaban-peradaban yang baru saja berdiri melakukan ekspansi dan akhirnya menjadi negara-negara besar yang nantinya berpotensi memerangi satu sama lain.

Dalam garis waktu alternatif ini, Afrika Utara menjadi wilayah yang diperebutkan antara bangsa Arya dan Mesir Kuno sejak abad ke-5 SM. Pertempuran terjadi di beberapa wilayah Afrika Utara, dan dimenangkan oleh bangsa Mesir Kuno, karena Mesir Kuno pada garis waktu alternatif ini lebih kuat.

Dalam garis waktu alternatif ini, Eropa Barat dikuasai oleh bangsa Celtic yang telah memisahkan diri dari kerajaan Zenati, tetapi bukan berarti bangsa Celtic akan tetap menjadi 'pemilik' Eropa Barat karena bangsa Mesir Kuno pada suatu saat dalam garis waktu alternatif ini menaklukkan wilayah Eropa Barat. Di Eropa Timur dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Arya telah menjadi 'pemilik' wilayah tersebut karena telah menaklukkan bangsa Yunani, Etruscan dan Romawi dan mengadopsi gagasan-gagasan dari bangsa-bangsa tersebut (demokrasi, tulisan Latin dan semisalnya).

Dalam garis waktu alternatif ini, peradaban Parsi, Armenia dan Caucasian Iberia tetap muncul. Dalam garis waktu yang  sebenarnya, Kerajaan Neo-Babilonia yang dipimpin oleh bangsa Assyria ditaklukkan oleh bangsa Parsi, begitu pula dalam garis waktu alternatif ini. Pada abad ke-4 SM dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Parsi, Armenia, Arya dan Mesir Kuno memerangi satu sama lain dengan memperebutkan beberapa wilayah di wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika Utara dan Eropa Timur.

Dalam garis waktu yang sebenarnya, bangsa Mesir Kuno ditaklukkan oleh bangsa Yunani Kuno, sedangkan dalam garis waktu alternatif ini tidak, karena bangsa Yunani telah ditaklukkan oleh bangsa Arya. Dalam abad ke-4 SM alternatif ini, bangsa Mesir Kuno menaklukkan sebagian besar wilayah Timur Tengah, karena bangsa Parsi dan Armenia pada garis waktu alternatif ini terlalu lemah. Bangsa Arya pun menaklukkan wilayah yang dihuni oleh bangsa Armenia dan bangsa Parsi. Pada garis waktu alternatif ini, riwayat bangsa Parsi dan bangsa Armenia tamat pada abad ke-3 SM karena ditaklukkan oleh bangsa Arya. Di wilayah Eropa yang paling timur dalam abad ke-3 SM alternatif ini, terjadi peperangan antara bangsa Iberia dan bangsa Arya, yang bertujuan untuk menguasai wilayah Eropa yang paling timur, akhirnya bangsa Caucasian Iberia ditaklukkan dan tamat riwayatnya.

Dalam garis waktu alternatif ini, wilayah Eropa, Afrika Utara dan Timur Tengah (kecuali wilayah selatan dan barat Jazirah Arabia) menjadi wilayah yang diperebutkan antara bangsa Mesir Kuno dan bangsa Arya.

Dalam garis waktu alternatif ini, bangsa-bangsa di Asia Tengah, Selatan, Tenggara dan Afrika sub-Saharan akan memerangi satu sama lain demi menguasai wilayah yang kaya sumber daya alam.

Untuk wilayah Asia Selatan pada abad ke-3 SM alternatif ini akan terjadi perebutan kekuasaan antara bangsa India dan Vedda untuk menguasai wilayah Asia Tenggara. Bukan hanya itu, bangsa Mon dan Melayu purba pun juga akan berebut daerah kekuasaan di Asia Tenggara. Setelah bertahun-tahun saling memerangi, bangsa India akhirnya menaklukkan wilayah yang dihuni oleh bangsa Vedda (pribumi Sri Lanka) dan mulai menetap di wilayah Sri Lanka sembari menyebarkan agama mereka (Buddhisme), sebagaimana terjadi dalam garis waktu yang sebenarnya, bangsa Melayu purba menjadi modern dan akhirnya menaklukkan wilayah yang dihuni oleh bangsa Mon dan berekspansi ke sebagian wilayah Nusantara (Sumatera dan Kalimantan), sedangkan bangsa Sunda mencontoh bangsa Melayu dalam hal ekspansi dengan cara berekspansi ke arah timur (wilayah timur Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara bagian barat dan Sulawesi bagian selatan).

Sedangkan untuk wilayah Asia Tengah dalam skenario alternatif ini, bangsa Turki berperang dengan bangsa Arya dan India dan akhirnya menaklukkan wilayah yang sekarang mencakup sebagian wilayah Rusia, Afghanistan, Pakistan dan Xinjiang (bagian dari RRC) dalam garis waktu yang sebenarnya. Hal itu mengakibatkan bangsa Hun dari Pegunungan Ural melarikan diri ke Eropa Timur dan menjadi nenek moyang bangsa Hongaria.

Sedangkan untuk wilayah Afrika sub-Saharan, skenario alternatif ini akan berbeda di setiap wilayah. Di Afrika Barat, bangsa Wolof, Mandé, Akan, Yoruba dan Igbo memerangi satu sama lain demi memperebutkan wilayah di wilayah kepulauan yang nantinya akan disebut Cape Verde dalam garis waktu yang sebenarnya, oleh karena itu bangsa Wolof ditaklukkan oleh bangsa Mandé dan wilayah nantinya akan disebut Cape Verde dihuni oleh bangsa Mandé. Untuk wilayah Afrika Tengah dan Timur, bangsa Bantu, Dinka, Kush, Mesir Kuno dan Arab purba akan memerangi satu sama lain demi memperebutkan wilauah pulau-pulau yang ada di lepas pantai timur Afrika, oleh karena itu bangsa Dinka ditaklukkan oleh bangsa Bantu, sedangkan bangsa Kush ditaklukkan oleh bangsa Mesir Kuno. Dalam garis waktu alternatif ini, pulau-pulau yang ada di lepas pantai timur Afrika dihuni oleh bangsa Mesir Kuno.

Meskipun banyak terjadi penaklukkan dalam garis waktu alternatif ini, tetapi bukan berarti bahwa tidak ada pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkan. Dalam garis waktu alternatif ini, ada pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Parsi dan Armenia melawan bangsa Arya, ada juga pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi melawan bangsa Arya.

Pada abad ke-1 SM dalam skenario alternatif ini, wilayah Tihamah (pesisir barat Jazirah Arabia) menjadi wilayah yang diperebutkan antara bangsa Yahudi dan bangsa Arab purba, akhirnya bangsa Yahudi menang dan menaklukkan bangsa Arab purba. Bangsa Mesir Kuno dalam abad ke-1 alternatif ini menjadi modern dan menaklukkan bangsa Arya di Eropa Timur dan bangsa Yahudi di Timur Tengah.

Dalam garis waktu alternatif ini, Yesus tetap muncul, lalu bangsa Mesir menindas umat Nasrani, sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Romawi dalam garis waktu yang sebenarnya. Tetapi itu bukan berarti bahwa umat Nasrani terus ditindas oleh bangsa Mesir, karena bangsa Mesir suatu saat dapat mengeluarkan dekrit agar menghentikan penindasan terhadap umat Nasrani, lalu mengesahkan Kekristenan sebagai agama resmi mereka yang nantinya menyebar ke Eropa, Afrika Utara dan Timur Tengah. Meskipun demikian, belum tentu semua bangsa yang ada di wilayah yang dikuasai oleh Mesir itu mau menerima Kekristenan, ada juga bangsa yang menolaknya dan menganggapnya sebagai agama asing.

Karena bangsa Mesir dalam garis waktu alternatif ini telah menaklukkan sebagian besar wilayah Eropa, kebudayaan Eropa (tulisan Latin, arsitektur Yunani, demokrasi dan semisalnya) masuk ke Afrika Utara dan Timur Tengah, sedangkan kebudayaan Mesir (bekam, arsitektur piramida dan semisalnya) masuk ke Eropa.

Dalam garis waktu alternatif ini, imperium Mesir terpecah-pecah, sebagaimana imperium Romawi dalam garis waktu yang sebenarnya. Imperium Mesir terpecah-pecah menjadi lima negara, yaitu Mesir Barat, Mesir Timur, Mesir Kepulauan, Kush dan Eropa (dikuasai bangsa Romawi) dan Kekristenan pecah menjadi dua jemaat gereja.

Dalam garis waktu alternatif ini, Nabi Muhammad SAW dan agama Islam tetap muncul, karena Hijaz sebelum Islam adalah negeri yang dikenal sebagai negeri dengan penduduk yang tidak beradab (jahiliyah). Dalam abad ke-7 alternatif ini, terjadi peperangan antara umat Muslim dan kerajaan Mesir Timur, oleh karena itu, negara Islam dibawah para sahabat nabi menaklukkan sebagian besar wilayah Timur Tengah dan wilayah Afrika Utara paling timur dan akhirnya mentamatkan riwayat kerajaan Mesir Timur. Dalam garis waktu alternatif ini, perebutan kekuasaan antara sesama umat Muslim tetap terjadi, dengan Bani Ummayah yang menjadi penguasa. Bukan hanya itu yang terjadi dalam garis waktu alternatif ini, negara Islam menjalin hubungan dagang dengan negeri-negeri Asia Tengah dan Asia Selatan dan akhirnya menyebarkan agama Islam.

Dalam garis waktu alternatif ini, umat Kristiani yang bernaung dibawah kerajaan Mesir Barat kembali menaklukkan Yerusalem yang telah lama dikuasai oleh umat Muslim. Karena hal itu, umat Muslim yang bernaung dibawah kekhalifahan merebut kembali Yerusalem, lalu menaklukkan wilayah Afrika Utara (kecuali Mesir) tetapi tidak menaklukkan Spanyol. Karena penaklukkan wilayah Afrika Utara oleh bangsa Arab, orang Berber (pribumi Afrika Utara) memisahkan diri dari negara Ummayah, lalu menjalin hubungan dagang dengan negeri-negeri di Afrika Barat, Tengah dan Timur

Dalam garis waktu alternatif ini, riwayat bangsa Turki akan serupa dengan garis waktu yang sebenarnya. Mereka melakukan ekspansi ke barat, tetapi tanpa menaklukkan. Bangsa Turki dalam garis waktu alternatif ini menyebarkan agama Islam ke Armenia, Anatolia dan bahkan sampai ke Eropa. Dalam garis waktu alternatif ini, bangsa Turki mendirikan sebuah negara-kota yang disebut Islambul, atau dalam garis waktu yang sebenarnya disebut Istanbul.

Untuk wilayah Asia Tenggara dalam skenario alternatif ini, para pedagang dari India yang beragama Hindu dan Buddha tidak datang ke Asia Tenggara, karena bangsa India sudah mencari jalur perdagangan menuju negeri China melalui pegunungan Himalaya dan Tibet. Oleh karena itu, para pedagang India dalam garis waktu alternatif ini tidak perlu mencari jalur lain melalui Asia Tenggara. Sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya, pedagang Arab dan India yang beragama Islam datang ke Asia Tenggara sembari berdakwah dalam garis waktu alternatif ini. Jadi, bangsa Tai dan Mon Khmer tetap mengamalkan keyakinan leluhurnya dan tidak tersentuh oleh peradaban.

Untuk wilayah Asia Selatan paling selatan, tidak ada perubahan budaya. Dalam garis waktu alternatif ini, teritori yang disebut Maladewa dalam garis waktu yang sebenarnya menjadi daerah yang tidak dihuni yang nantinya mengakibatkan migrasi orang-orang Melayu ke sana.

Bangsa Melayu dalam garis waktu alternatif ini melakukan hubungan dagang dengan bangsa Mesir. Bangsa Melayu yang sudah memeluk agama Islam dalam garis waktu alternatif ini menyebarkan agama Islam ke wilayah kepualauan yang ada di lepas pantai timur Afrika, dimana wilayah tersebut akan dihuni oleh orang-orang blasteran Melayu-Mesir dalam garis waktu alternatif ini.

Dalam garis waktu yang sebenarnya, peradaban besar dunia dibedakan antara barat (Eropa) dan timur (Asia), sedangkan dalam garis waktu alternatif ini, peradaban besar dunia dibedakan antara utara (Eropa) dan selatan (Afrika).

Comments

Popular posts from this blog

Alternative history: What if the Soviet Union never invaded Afghanistan?

Alternative history: What if Franz Ferdinand was never assassinated?

Liyangan