Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika upaya mendirikan negara Liberia gagal?

Konteks

Pada zaman penjajahan bangsa Eropa di Amerika, para budak dari Afrika dibawa ke Amerika oleh penjajah Eropa, bahkan mereka beranak-pinak di sana. Meskipun para budak itu telah beranak-pinak di sana dan telah memeluk agama Kristen, mereka tetap dianggap sebagai warga negara kelas dua oleh pemerintahan kolonial. Karena sudah bertahun-tahun ditindas, akhirnya para budak itu banyak yang memberontak, salah satu pemberontakan yang terkenal adalah pemberontakan budak di Haiti yang terinspirasi pada Revolusi Perancis. Kemudian, Haiti memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1804, meskipun hanya secara de facto. Pada tahun 1816, Robert Finley dari New Jersey (Amerika Serikat), menganjurkan migrasi budak-budak kulit hitam yang telah dibebaskan dari Amerika ke Afrika, mungkin karena terinspirasi oleh pemberontakan budak di Haiti. Pada tahun 1821-1822, organisasi yang dipimpinnya (American Colonisation Society) mendirikan perkampungan di kawasan Pantai Lada (Pepper Coast) di Afrika Barat. Kemudian, orang-orang kulit hitam yang dibebaskan dari perbudakan di Amerika banyak yang berhijrah ke sana. Pada tahun 1847, negara Liberia didirikan, kemudian keberadaannya diakui oleh Amerika Serikat pada tahun 1862. Tetapi apa yang terjadi jika upaya membentuk negara Liberia gagal?

Skenario

Pada tahun 1821-1822, organisasi yang dipimpinnya (American Colonisation Society) mendirikan perkampungan di kawasan Pantai Lada (Pepper Coast) di Afrika Barat, tetapi dalam garis waktu alternatif ini didirikannya pemukiman-pemukiman tersebut ditentang oleh penduduk setempat, karena dianggap akan menghancurkan budaya suku-suku yang ada di sana. Dalam garis waktu yang sebenarnya, banyak budak-budak kulit hitam yang dibebaskan di Amerika melakukan hijrah ke Afrika Barat, ada pula yang hijrah ke berbagai lokasi di Karibia, terutama Semenanjung Samaná di Republik Dominikan, sedangkan dalam garis waktu alternatif ini, hijrah massal orang-orang kulit hitam ke Karibia dari Amerika Utara terjadi dan tidak ada hijrah massal budak-budak kulit hitam dari Amerika ke Afrika Barat.

Pada tahun 1824 dalam garis waktu yang sebenarnya, gelombang migrasi pertama dari Amerika Utara ke Semenanjung Samaná terjadi, begitu pula dalam garis waktu alternatif ini. Dalam waktu yang sebenarnya, pada tahun 1865, Republik Dominikan merdeka dari pendudukan Spanyol setelah 4 tahun. Kemudian, pada tahun 1873, referendum tentang status Semenanjung Samaná digelar, sedangkan dalam garis waktu alternatif, gerakan separatis muncul di Semenanjung Samaná, bahkan sejak tahun 1861 (permulaan pendudukan Spanyol di bagian timur pulau Hispaniola). Aktivitas separatis di Semenanjung Samaná terus terjadi sampai tahun 1865 (kemerdekaan dari pendudukan Spanyol), bahkan sampai puluhan tahun. Dalam garis waktu alternatif ini, tidak ada referendum di Semenanjung Samaná pada tahun 1873.

Pada tahun 1861-1865, terjadi perang saudara di Amerika Serikat, antara United States (pihak yang anti-perbudakan) dan Confederate States (pihak yang pro-perbudakan). Dalam garis waktu alternatif ini, budak-budak kulit hitam yang berada di wilayah kekuasaan Confederate States banyak yang hijrah ke Florida Barat dan akhirnya memisahkan diri dari Confederate States, bahkan setelah kekalahan Confederate States dalam perang saudara.

Dalam garis waktu alternatif ini, separatisme kulit hitam terjadi di seantero benua Amerika, dari Florida Barat di Amerika Serikat, Semenanjung Samaná di Republik Dominikan, Provinsi Limón di Kosta Rika dan Provinsi Chocó di Kolombia. Dalam abad ke-19 alternatif ini, orang-orang kulit hitam di negara-negara dimana terdapat gerakan separatis orang kulit hitam akan diberikan otonomi sebagai bagian dari perjanjian damai skala besar (Pan-American Ceasefire)

Nasib Afrika dalam garis waktu alternatif ini tidak jauh berbeda dengan garis waktu yang sebenarnya, sebab dalam garis waktu ini, penjajah Inggris yang sudah ada di Sierra Leone melakukan ekspansi ke arah selatan, dan pemerintahan kolonial lainnya di Afrika tidak akan mengutak-atik negara-negara jajahan mereka.

Dalam garis waktu yang sebenarnya, sebuah gerakan keagamaan yang bernama Rastafati, yang menganggap bahwa Raja Ethiopia adalah Sang Mesias dan Ethiopia adalah tanah yang dijanjikan, muncul di Jamaika. Sebagian pengikut Rastafari di Jamaika hijrah ke Ethiopia. Sedangkan dalam garis waktu alternatif ini, peristiwa sedemikian tidak akan terjadi karena tidak ada negara Liberia. Begitu pula dengan gerakan pan-Afrikanisme yang digagas oleh Marcus Garvey. Gerakan pan-Afrikanisme tidak ada dalam garis waktu alternatif ini.

Comments

Popular posts from this blog

Alternative history: What if the Soviet Union never invaded Afghanistan?

Alternative history: What if Franz Ferdinand was never assassinated?

Liyangan