Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika Franz Ferdinand tidak pernah terbunuh?

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika Franz Ferdinand tidak pernah terbunuh?

Konteks

Perang Dunia Pertama berawal pada tahun 1914. Biang keladi terjadinya Perang Dunia Pertama adalah terbunuhnya Franz Ferdinand oleh seorang pelajar beretnis Slavik karena kekesalannya atas penjajahan tanah air kaum Slavik oleh kekaisaran Austria-Hongaria. Setelah Franz Ferdinand terbunuh, terjadilah konflik antara negara-negara yang berhaluan imperialis (Jerman, Austria-Hongaria dan Turki Ottoman) Dan negara-negara yang berhaluan nasionalis (Perancis, Inggris, Rusia, Serbia, Belgia, Montenegro, Jepang, Italia, Rumania, Portugal, Hijaz, China, Yunani dan Siam), yang akhirnya meluas ke seluruh dunia dan menjadi Perang Dunia Pertama. Dalam Perang Dunia Pertama, negara-negara yang berhaluan imperialis mengalami kekalahan, lalu diakhiri dengan Traktat Versailles yang tidak disukai oleh segolongan ahli politik, terutama Adolf Hitler. Tetapi bagaimana jika dalam garis waktu alternatif ini pembunuhan Franz Ferdinand digagalkan?

Skenario

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, paham nasionalisme sudah merajalela ke seluruh dunia, karena itu wilayah kekuasaan kekaisaran Turki Ottoman semakin mengecil akibat munculnya negara-negara yang memisahkan diri. Karena Serbia dan Bulgaria telah memisahkan diri dari kekaisaran Turki Ottoman, orang-orang bangsa Slavik lainnya (Slovenia, Kroasia, dsb.) ingin segera memiliki tanah air mereka sendiri, karena kekecewaan orang-orang bangsa Slavik terhadap penjajahan tanah air mereka oleh bangsa asing, Franz Ferdinand dibunuh. Seandainya pembunuhan Franz Ferdinand digagalkan, tidak akan ada konflik besar-besaran antara negara-negara yang berhaluan imperialis dan negara-negara yang berhaluan nasionalis, tetapi itu bukan berarti bahwa akan ada konflik. Dalam garis waktu alternatif ini, konflik antara negara-negara yang berhaluan imperialis dan negara-negara yang berhaluan nasionalis tetap ada, walaupun dalam skala yang lebih kecil. Dalam garis waktu alternatif ini, wilayah-wilayah yang dihuni oleh bangsa Slavik akan mengalami konflik berkepanjangan, dalam hal ini Bosnia dan Herzegovina akan diperebutkan antara kekaisaran Austria-Hongaria dan Serbia sedangkan Bohemia, Moravia, Slovakia dan Galicia akan antara kekaisaran Austria-Hongaria dan Rusia. Dalam garis waktu alternatif ini, kaum Slavik akan menang dalam peperangan di Eropa Timur. Sedangkan untuk wilayah Eropa Barat, daerah-daerah yang dihuni oleh etnis yang berbeda dengan negara yang menguasai wilayah tersebut pun mengalami nasib yang sama, Tirol bagian Selatan akan diperebutkan antara kekaisaran Austria-Hongaria dan Italia sedangkan Alsace-Lorraine akan diperebutkan antara Jerman dan Perancis. Dalam garis waktu alternatif ini, negara yang berhaluan imperialis akan menang dalam peperangan di Eropa Barat.

Sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya, dalam garis waktu alternatif ini peperangan akan berakhir pada tahun 1918. Dalam garis waktu alternatif ini, tidak akan ada Traktat Versailles, dan kerajaan Turki Ottoman akan menguasai sebagian wilayah yang dihuni oleh bangsa Arab. Tetapi itu bukan berarti bahwa bangsa Arab akan rela dikuasai oleh bangsa Turki, karena dalam garis waktu alternatif ini, kaum Wahabi lah yang paling getol melakukan perlawanan terhadap penjajahan non-Arab di tanah Arab. Dalam garis waktu alternatif ini, tanah Arab akan terpecah menjadi tiga wilayah, yaitu Hijaz dan Nejd yang dikuasai oleh kaum Wahabi, Syam, Irak dan Al-Qatif yang dikuasai oleh Turki Ottoman dan Khalij yang dikuasai oleh Inggris.

Untuk wilayah-wilayah di Eropa selain wilayah-wilayah yang mengalami peperangan, garis waktu alternatif ini tidak akan banyak berbeda dengan garis waktu yang sebenarnya, dimana ada wilayah-wilayah yang memisahkan diri dari negara induknya. Tetapi dalam garis waktu alternatif ini, wilayah Cekoslovakia gabung ke Polandia dan Rusia jatuh ke tangan Bolshevik (komunis) karena rakyat Rusia muak dengan ketidakadilan ekonomi di sana.

Dalam garis waktu alternatif ini, kekaisaran Austria-Hongaria terpecah-pecah sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya, tetapi terjadinya bukan pada tahun 1918. Ultranasionalisme pun merajalela dalam garis waktu alternatif ini, dimana pelopornya adalah Benito Mussolini dari Italia, lalu diikuti oleh negara-negara lainnya, seperti Jerman, Austria, Hongaria, Portugal, Polandia, Serbia, Rumania, Bulgaria, Serbia, Albania dan Yunani. Komunisme pun menyebar sampai ke Turki dan Negeri Tiongkok.

Meskipun dalaam garis waktu alternatif ini negara-negara Eropa sudah jatuh ke tangan penguasa ultranasionalis, tetapi bukan berarti bahwa dalam garis waktu alternatif ini negara-negara itu tidak akan dilanda konflik. Dalam garis waktu alternatif ini, ada wilayah yang diperebutkan di antara negara-negara yang berhaluan ultranasionalis, Transylvania diperebutkan antara Rumania dan Hongaria, Tirol Selatan diperebutkan antara Italia dan Austria, Slovenia dan Kroasia diperebutkan antara Hongaria dan Italia, Kosovo diperebutkan antara Serbia dan Albania, Vojovodina diperebutkan antara Serbia dan Hongaria, sebagian wilayah Timur Jerman diperebutkan antara Polandia dan Jerman, sebagian wilayah Bavaria diperebutkan antara Austria dan Jerman.

Dalam garis waktu alternatif ini, terjadi perang saudara di Negeri Tiongkok antara kaum nasionalis dengan kaum komunis, di Turki pun terjadi perang saudara antara pendukung kerajaan Turki Ottoman dan pendukung komunis. Perang saudara di Turki dimenangkan oleh komunis, meskipun demikian, ada perlawanan dari orang-orang Arab di Irak bagian selatan dan Khalij terhadap kekuasaan Turki komunis. Begitu pula di Negeri Tiongkok dimana perang saudara dimenangkan oleh komunis. Tetapi itu tidak berarti bahwa semua kelompok di Negeri Tiongkok menerima kekuasaan komunis, dalam garis waktu alternatif ini, penduduk Mongolia dan Tibet akan melakukan perlawanan dan akhirnya berhasil memisahkan diri dari Negeri Tiongkok, berbeda dengan garis waktu yang sebenarnya dimana Tibet tidak berhasil mendapatkan kemerdekaannya.

Dalam garis waktu alternatif ini, ada penindasan terhadap orang Yahudi secara besar-besaran di Eropa, khususnya di Eropa Timur, oleh karena itu, pemerintah Turki komunis dalam garis waktu alternatif ini memberikan otonomi bagi orang-orang Yahudi dengan cara mendirikan wilayah otonomi di Palestina. Sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya, orang-orang Yahudi banyak yang berhijrah ke Palestina untuk menghindari penindasan di Eropa.

Dalam garis waktu alternatif ini, Jerman menyerahkan daerah jajahannya di Afrika dan di Pasifik Selatan kepada negara lain, sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya. Togo bagian barat diserahkan kepada Inggris, Togo bagian timur diserahkan kepada Perancis, Kamerun bagian utara diserahkan kepada Perancis, Kamerun bagian selatan diserahkan kepada Inggris, Tanzania diserahkan kepada Inggris, Rwanda dan Burundi diberikan kemerdekaan, Namibia diserahkan kepada Inggris, Papua Niugini bagian utara diserahkan kepada Inggris, Mikronesia diserahkan kepada Inggris dan Samoa diserahkan kepada Inggris.

Dalam garis waktu alternatif ini, Spanyol dilanda perang saudara antara kaum sosialis dengan kaum nasionalis yang dimenangkan oleh kaum nasionalis. Tetapi perbedaan antara garis waktu yang sebenarnya dengan garis waktu alternatif ini adalah kemerdekaan tanah air bangsa Katalan (Katalonia) dan bangsa Rif di Afrika Utara.

Dalam garis waktu alternatif ini, Amerika Serikat tetap menyerang Pearl Harbor dan perang besar-besaran tetap terjadi sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya. Perbedaan garis waktu alternatif ini dengan garis waktu yang sebenarnya adalah siapa yang terlibat dalam peperangan yang terjadi secara besar-besaran, dimana dalam garis waktu yang sebenarnya yang terlibat adalah Amerika Serikat-Inggris-Perancis-Uni Soviet dan Jerman-Italia-Jepang, sedangkan dalam garis waktu alternatif ini yang terlibat adalah Amerika Serikat-Inggris-Perancis-Uni Soviet dan Polandia-Italia-Jepang. Dalam garis waktu alternatif ini, Polandia, Italia dan Jepang akan menduduki sejumlah wilayah.

Dalam garis waktu alternatif ini, peperangan besar-besaran dimenangkan oleh Amerika Serikat-Inggris-Perancis-Uni Soviet sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya. Komunisme merajalela di Eropa Timur dan terjadi Perang Dingin, yaitu pertarungan ideologi antara kapitalisme-liberalisme (Amerika Serikat) dan sosialisme-komunisme (Uni Soviet). Dekolonialisasi pun akan terjadi sebagaimana dalam garis waktu yang sebenarnya. Runtuhnya komunisme akibat krisis ekonomi di Eropa Timur pun terjadi dalam garis waktu alternatif ini.

Comments

Popular posts from this blog

Alternative history: What if the Soviet Union never invaded Afghanistan?

Alternative history: What if Franz Ferdinand was never assassinated?

Liyangan