Sejarah alternatif: Seandainya Perdagangan Budak Trans-Atlantik tidak pernah terjadi

Apa yang akan terjadi jika Perdagangan Budak Trans-Atlantik tidak pernah terjadi?

Konteks

Perdagangan Budak Trans-Atlantik adalah sebuah peristiwa yang mengubah demografi benua Amerika. Karena peristiwa itu, benua Amerika didominasi oleh orang kulit putih dan kulit hitam. Proses ini adalah bagian daripada Pertukaran Columbian, yaitu pertukaran barang-barang antara Dunia Lama (Eropa, Afrika dan Asia) dan Dunia Baru (Amerika). Proses ini telah menyebabkan Afrika Barat (terutama daerah pesisir) kehilangan banyak penduduknya. Orang-orang kulit hitam itu secara demografis telah menggantikan orang-orang asli Amerika yang mati karena wabah cacar. Tetapi, bagaimana jika dalam garis waktu alternatif ini, Perdagangan Budak Trans-Atlantik tidak pernah terjadi:

Skenario alternatif

Dalam garis waktu yang sebenarnya, terjadi pertukaran barang-barang antara Dunia Lama (Eropa, Afrika dan Asia) dan Dunia Baru (Amerika), begitu pula dalam garis waktu alternatif ini. Penjajahan oleh bangsa-bangsa Eropa di Amerika tidak gagal dalam garis waktu alternatif ini karena bangsa-bangsa Eropa tetap ingin mencari kekayaan dari Dunia Baru.

Dalam hal demografi, ada banyak perbedaan. Dalam garis waktu alternatif ini, Afrika Barat tidak kehilangan banyak penduduk akibat perdagangan budak dan buruh bayaran yang merdeka (bukan budak belian) dari suku-suku asli Amerika (terutama suku-suku Great Plains) disuruh kerja di ladang oleh para penjajah Eropa. Tetapi, akan tetap ada kesamaan antara garis waktu yang sebenarnya dengan garis alternatif ini, yaitu suku-suku dari rumpun Algonquinian, Aztec, Taíno, Carib dan sebagian suku Inca tetap kehilangan sebagian besar penduduknya, dan begitu pula dengan suku-suku asli Kalifornia karena mereka tidak punya daya tahan tubuh terhadap penyakit cacar yang dibawa oleh penjajah Eropa ke Amerika, sedangkan bangsa Maya dan sebagian suku Inca yang lainnya, hanya akan kehilangan sebagian kecil penduduknya. Suku-suku Great Plains (Komanche, Wichita, Arapaho, Cheyenne, Lakota, dsb.) akan diharuskan untuk menghasilkan banyak anak untuk dikirim ke daerah yang bukan tanah air mereka, dan suku-suku itu akan kehilangan sebagian besar penduduk di tanah asalnya karena banyak diantara mereka yang dikirim ke New France (Amerika Utara bagian Timur), Florida, Amerika Tengah, Karibia, Amerika Selatan bagian pesisir utara, timur laut dan timur. Ada lagi kesamaan antara garis waktu yang sebenarnya dengan garis waktu alternatif ini, yaitu wilayah Pesisir Timur Amerika Selatan dihuni oleh orang-orang blasteran Portugis-Amerika asli (Mestiço).

Skenario alternatif ini juga mempengaruhi agama di Amerika, dalam garis waktu alternatif ini, para misionaris Kristen, baik dari Katolik Roma maupun Protestan tetap beroperasi di Amerika, tetapi proses Kristenisasi akan gagal di beberapa daerah, yang nantinya akan memberi kesempatan untuk pedagang-pedagang Muslim dari Yaman dan India (Gujarat dan Kerala) untuk berdakwah ke daerah-daerah seperti Amerika Utara bagian Barat, Ujung Selatan Amerika Selatan, Pesisir Barat dan wilayah tengah-tengah Amerika Selatan, dsb. Persis seperti yang dilakukan di Nusantara dalam garis waktu yang sebenarnya.

Seandainya sejarah Amerika menempuh jalan yang berbeda, asosiasi orang-orang tentang suku-suku asli Amerika pun akan berubah, orang akan mengidentikkan Apache, Ute, Spokane, Nuxalk, Quechua, Aymara, Tupi, Guaraní, Mapuche, Tehuelche dengan Islam. Dalam garis waktu alternatif ini, Rusia tetap berusaha menjajah Alaska, tetapi gagal karena tidak ada sumber daya apapun di Alaska, yang akhirnya mengakibatkan Inggris untuk ngelaba menjajah daerah Alaska karena mereka sudah menjajah ujung utara Amerika Utara.

Dalam hal demografi, orang-orang bule hanya akan menjadi mayoritas di Amerika Utara bagian timur dan utara, orang-orang blasteran Bule-Amerika asli akan menjadi mayoritas di Amerika Selatan bagian pesisir timur dan pluralitas di Amerika Selatan bagian utara. Daerah Great Plains kehilangan 99% penduduknya, yang nantinya memberi kesempatan bagi penjajah Perancis untuk mengirim orang-orang dari suku-suku rumpun Muskogean dan Iroquois untuk bekerja di ladang jagung dan kentang di sana. Orang-orang asli Amerika akan menjadi mayoritas di benua Amerika kecuali di Amerika Utara bagian Utara, Great Plains, Amerika Utara bagian Timur, Pesisir Utara Amerika Selatan (pluralitas), Pesisir Timur Amerika Selatan (pluralitas), Río de la Plata dan Las Pampas. Wilayah distribusi suku-suku asli Amerika bergeser, suku-suku Great Plains akan menjadi mayoritas di Amerika Tengah dan Karibia dan pluralitas di Pesisir Utara Amerika Selatan.

Negara-negara buatan penjajah Eropa akan terbentuk dan menjadi negara mayoritas Kristen, baik Katolik Roma (biasanya di daerah bekas jajahan Perancis, Spanyol dan Portugis) dan maupun Protestan (biasanya di daerah bekas jajahan Inggris dan Belanda) dan berbahasa resmi bahasa-bahasa Eropa. Negara-negara asli Amerika seperti kerajaan Tupi, Guaraní, Quechua, Aymara, Mapuche, Hopi, Navajo, Ute, Zuni, Spokane akan terbentuk dan menjadi negara mayoritas Islam dan berbahasa resmi bahasa-bahasa asli Amerika dengan tulisan Arab Gundul. Wilayah Kalifornia pun dihuni oleh suku-suku rumpun Apache dan Pueblo (Hopi, Navajo, dsb.).

Benua Amerika terbagi menjadi dua secara kultural (Christian America dan Muslim America), dan orang-orang asli Amerika akan dibedakan berdasarkan suku, suku bangsa, lama kelamaan akan dibedakan berdasarkan nasionalitas dan mereka tidak dianggap sebagai satu kelompok manusia yang sama.



Comments

Popular posts from this blog

Alternative history: What if the Soviet Union never invaded Afghanistan?

Alternative history: What if Franz Ferdinand was never assassinated?

Liyangan