Blognya Mas Radit

Alternative history: What if the Romans conquered Arabia Felix? Context Arabia Felix is a name given by the Romans for the southwestern part of the Arabian Peninsula, specifically Yemen. The name Arabia Felix means lucky Arabia, because the area is a fertile area and its location is strategic. The region was known during the time of ancient civilisations to be the place where frankinsence is produced, and its resin was used for religious rituals, perfume and medicine. At that time, frankinsence was a valuable commodity in many parts of the world, including Rome, Greece, Egypt, even India and China. During the 1st century BC, Gallus Aelius, a Roman general led an expedition to Arabia Felix to control the trade of frankinsence and spices. But, the campaign failed because of the harsh terrain in Arabia Felix and the Romans were faced by resistance by the tribes living in Arabia Felix. Scenario In 25 BC, a general called Gallus Aelius led an expedition to modern-day Yemen, or what was then...

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika bangsa Romawi menaklukkan Arabia Felix? Konteks Arabia Felix adalah nama yang diberikan oleh bangsa Romawi untuk bagian barat daya Jazirah Arab, khususnya Yaman. Nama Arabia Felix berarti negeri Arab yang beruntung, karena wilayahnya merupakan wilayah yang subur dan lokasinya strategis. Kawasan tersebut dikenal pada zaman peradaban kuno untuk produksi kemenyan, yang damarnya dipakai untuk ritual keagamaan, wewangian dan obat-obatan. Pada zaman itu, kemenyan merupakan komoditas yang berharga di berbagai belahan dunia, termasuk di Roma, Yunani, Mesir, bahkan India dan Tiongkok. Pada abad pertama sebelum Masehi, Gallus Aelius, seorang jenderal berbangsa Romawi, memimpin ekspedisi ke wilayah Arabia Felix untuk menguasai perdagangan kemenyan dan rempah-rempah. Tetapi, kampanye tersebut gagal karena medannya yang keras dan adanya perlawanan dari suku-suku yang mendiami wilayah Arabia Felix. Skenario Pada tahun 25 SM, seorang jenderal bernama Gallus A...

Alternative history: What would happen if Spain became Protestant? Context The Reconquista, which is the fall of the Emirate of Granada to the Kingdom of Castile, is one of the most important events in the history of Spain, and it happened in 1492. In 1517, in Northern Europe, the Protestant Reformation happened. In the 16th century, there was a Counter-Reformation effort in Spain, and that was an effort to prevent Protestant influence, which was considered as a threat. A priest called John (Juan de Ávila) played an important role in the Counter-Reformation in Spain. Bu the end of the 16th century, King Philip II made Spain as the defender of the Papacy and the Catholic Church. But what would happen if King Charles of Spain tolerated the spread of Protestantism in Spain? Scenario In the real timeline, the Counter-Reformation movement was spreading to the whole of Europe during the peak of the Protestant Reformation in the 16th century, including in Spain, and the same thing would happe...

Sejarah alternatif: Apa yang terjadi jika Spanyol menjadi Protestan ? Konteks Reconquista  merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Spanyol, yakni jatuhnya kerajaan Islam Granada ke tangan kerajaan Castile (kerajaan Kristen Spanyol), dan itu terjadi pada tahun 1492. Pada tahun 1517, di Eropa bagian utara terjadilah Reformasi Protestan. Pada abad ke-16, terjadilah Kontra-Reformasi di Spanyol, yakni upaya untuk mencegah pengaruh Protestan yang pada masa itu dianggap sebagai ancaman, dimana seorang pastor bernama Yohanes (Juan de Ávila) berkiprah di dalamnya. Para akhir abad ke-16, Raja Felipe II menjadikan Spanyol sebagai negara yang membela Kepausan dan Gereja Katholik. Tetapi apa yang terjadi jika Raja Carlos membiarkan penyebaran agama Kristen versi Protestan di Spanyol? Skenario Dalam garis waktu yang sebenarnya, gerakan Kontra-Reformasi menyebar ke seluruh Eropa pada saat puncak Reformasi Protestan pada abad ke-16, termasuk di Spanyol, begitu dalam garis waktu...