Sejarah alternatif: Seandainya Jerman Nazi menginvasi Inggris
Apa yang terjadi Jika Jerman Nazi menginvasi Inggris?
Konteks
Dalam Perang Dunia Kedua, Jerman Nazi memperluas daerah kekuasaannya untuk mencapai obyektif Lebensraum, yaitu tanah air bangsa Arya. Mereka menginvasi sebagian besar wilayah Eropa, terutama Eropa Timur karena di sana banyak terdapat orang-orang yang mereka anggap musuh (Yahudi). Mereka juga menginvasi ke arah barat (Belanda, Belgia, Perancis bagian Utara), bahkan mereka pun mencoba menginvasi Inggris, tetapi gagal karena perlawanan dari RAF (Tentara Inggris). Tetapi, bagaimana jika dalam garis waktu alternatif ini Jerman Nazi berhasil menginvasi Inggris?
Skenario alternatif
Dalam garis waktu yang sebenarnya, pasukan Jerman Nazi gagal menginvasi Britania Raya karena mendapat perlawanan dari RAF (Tentara Inggris) dan karena faktor geografis (Inggris adalah pulau yang terpisah dari daratan Eropa). Dalam garis waktu alternatif ini, Jerman Nazi berupaya keras untuk menginvasi Inggris untuk mencapai obyektif Lebensraum nya, tetapi tidak mendapat perlawanan dari RAF dan mereka tidak mempedulikan kendala apapun dan akhirnya berhasil. Inggris akhirnya menyerah kepada Jerman Nazi, lalu pasukan Nazi berhasil menduduki wilayah Inggris dan Wales. Garis waktu alternatif ini memungkinkan Jerman Nazi untuk mengekspansi daerah kekuasaannya jauh ke barat, menyebrangi Laut Irlandia ke Irlandia. Pemerintahan Inggris yang sah lalu diasingkan ke Swiss, begitu pula dengan pemerintah Irlandia yang sah. Karena seluruh wilayah Inggris dan Irlandia Utara (kecuali Skotlandia) diduduki Jerman Nazi pada garis waktu alternatif ini, Skotlandia memisahkan diri dari Inggris dan membentuk negara merdeka, seperti Slovakia dalam garis waktu yang sebenarnya. Slovakia memisahkan diri dari Cekoslovakia karena pendudukan Nazi atas wilayah Republik Ceko dan diasingkannya pemerintahan Cekoslovakia yang sah dalam garis waktu yang sebenarnya, tetapi mereka kembali bergabung ke Cekoslowakia setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, begitu pula dengan garis waktu alternatif ini, tetapi Skotlandia akan benar-benar memisahkan diri dari Inggris.
Keberhasilan pasukan Nazi meduduki Inggris tidak hanya mempengaruhi wilayah Eropa Utara. Tetapi juga wilayah Eropa Selatan dan negara-negara jajahan Inggris dan Perancis di Afrika, Asia, Pasifik Selatan dan Hindia Barat. Seandainya pasukan Nazi berhasil menduduki Inggris, Italia akan menduduki Gibraltar, Malta, Siprus, Afrika (kecuali Afrika Selatan), Syam, Irak, Kuwait, Jazirah Arab (kecuali Arab Saudi), Asia Tenggara, Pasifik Selatan, Hindia Barat, Pesisir Timur Amerika Tengah, Guyana dan Suriname. Bukan hanya Italia yang akan mengekspansi wilayah jajahannya ke seluruh penjuru dunia, Jepang juga akan melakukan hal yang sama. Jepang tidak akan menduduki Asia Tenggara dan Pasifik Selatan, tetapi berekspansi ke barat menuju Asia Selatan dan ke selatan ke Australia. Wilayah Amerika Utara juga terpengaruh oleh garis waktu alternatif ini, karena pasukan Nazi berhasil menyebrangi Samudera Atlantik dan akhirnya berhasil menduduki sebagian wilayah Kanada, tetapi akan dilawan oleh Amerika Serikat.
Ada juga perbedaan antara garis waktu yang sebenarnya dengan garis waktu alternatif, dalam garis waktu kami, pemain utama Perang Dunia Kedua adalah Inggris-Amerika-Uni Soviet dan Jerman-Italia-Jepang, sedangkan dalam garis waktu alternatif ini, pemain utama Perang Dunia Kedua adalah Denmark-Amerika-Uni Soviet dan Jerman-Italia-Jepang, karena pasukan tentara Denmark melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Nazi di wilayah Jutland Selatan dan akhirnya menjadi kekuatan militer yang kuat.
Dalam garis waktu alternatif ini pun pengeboman Dresden tetap terjadi, tetapi dalangnya bukan Inggris, melainkan Denmark. Penyerangan Hiroshima dan Nagasaki pun tetap terjadi karena Jepang menyerah terhadap Amerika, Indonesia pun tetap merdeka pada tahun 1945 dan batas-batas negara pun kembali sebagaimana semestinya.
Ada kesamaan antara garis waktu yang sebenarnya dan garis waktu alternatif ini. Yaitu, paham Nazi akan tetap runtuh dan wilayah Jerman dan Austria tetap dibagi-bagi berdasarkan zona pendudukan pasca-Perang Dunia Kedua sampai tahun 1949. Paham komunis juga tetap merajalela di Eropa Timur dan di seluruh dunia setelah 1949 dan 'Perang Dingin' (pertarungan ideologi) antara kubu Amerika (NATO) dan kubu Uni Soviet (Pakta Warsawa) akan pecah sampai runtuhnya 'Tirai Besi' (garis pembatas antara Eropa Barat yang dikuasai NATO dan Eropa Timur yang dikuasai Pakta Warsawa).
Comments
Post a Comment